Saya
hanyalah manusia biasa yang dalam perjalanan hidupnya selalu mencari apa arti
dari kehidupan ini, bisa dibilang suatu pencarian jati diri "Siapa diri
saya". Sejak lahir saya mempunyai bakat kemampuan melihat mahluk halus,
bahkan lebih anehnya lagi saya tidak menyadarinya. Suatu hari ada kejadian yang
tidak bisa dinalar menggunakan logika, ketika itu kira-kira saya masih sekolah
dasar tepatnya kelas 3 dan waktu itu kelas 3 masuk siang, disitulah bermula
kejadian aneh itu.
Padahal
dulu saya orangnya penakut, makanya sering kali saya membuka pintu rumah ketika
saya dirumah sendirian bahkan pada waktu siang harinya pun. Seakan-akan saya
merasa banyak mata yang mengawasi saya dengan tatapannya ingin membunuh saya. Setelah
saya mandi seperti biasa saya sebelum berangkat sarapan dulu, karena itulah wejangan orangtua.
Saya tergolong anak yang berbakti dan
penurut tetapi tidak mengurangi rasa keceriaanku semasa kanak-kanak.
Kembali
ke topik semula, pada saat saya akan mau mengambil makanan langkah saya
terhenti ketika ada suara aneh nyaring memanggil-manggil nama saya “yali”
itulah nama panggilan saya. Itupun tidak cuma sekali malah sampe tiga kali. Dengan
rasa penasaran akhirnya saya memutuskan ingin menghampirinya dan menghiraukan
rasa takut, langsung menuju kearah pintu keluar.
Langkah
saya terhenti, ketika saya melewati pintu tengah. Tanpa sengaja kain korden
penyeka itu tertuip angin sampai ke wajah saya. Otomatis tangan saya langsung
merespon memegangnya. Disaat itulah saya melihat bayangan hitam disamping pohon
mangga yang tepat didepan pintu keluar, tapi anehnya bayangan itu mengelilingi
pohon mangga itu sebanyak tiga kali. Ketika melihat kejadian itu bukannya saya
takut dan menghindar, eh malah saya langsung saya bergegas ke pintu keluar
sambil membawa piring dan sendok.
Sesampainya
di depan pintu saya menoleh kekanan dan kekiri untuk mencari suara aneh itu. Saya
dengan kesal menggerutu karena tidak menemukan tak seorang pun. Akhirnya saya
memutuskan kembali kedalam rumah. Pada saat membalikkan badan dan melangkahkan
kaki, seakan ada seseorang yang datang menghampiriku dan memelukku ketika
itulah beberapa detik mata saya terasa gelap dan mau pingsan. Tapi akhirnya
saya tidak pingsan ternyata.
Setelah
kejadian banyak kejadian-kejadian yang merasa saya hidup diantara dunia
berbeda, sifat saya yang dulu penakut dan murung eh malah sekarang menjadi
berani dan merasa percaya diri. Ada dua hal yang meyakinkan saya berpikiran
seperti itu “merasa saya hidup diantara dunia berbeda” yang salahsatunya kejadian
itu bermula disaat saya bermain dengan teman sebaya saya, namanya juga masih
kanak-kanak ya bermain lari-larian. Ketika saat itu tanpa sadar saya masuk
rumah kosong dekat rumahku.
Dengar
cerita tetangga disitu banyak terjadi
penampakan berwujud pocongan, lebih dari satu. Namanya juga masih kanak-kanak,
masih polos waktunya main ya bermain tanpa peduli tempat sekitarnya. Mau kesurupan
atau tidak itu masalah nanti. Kembali ke topiknya lagi, saat itu saya sudah
berada dibelakang rumah kosong itu.
Tanpa
berpikir panjang saya loncat dari pondasi rumah itu kira-kira tingginya 2
meter, dan sampai ke bawah saya terperosok diantara semak belukar dan ketika
saya mau berdiri ternyata lubang diperut saya(pusar) tertancap di salah satu
kayu semak belukar itu dan anehnya tidak terasa sakit dan perih. Dan akhirnya
saya lari dari tempat itu dan langsung memeriksa dibagian perut itu takutnya
terjadi luka. Tetapi udah saya periksa tidak mengalami luka cuma kulitnya
sedikit memerah dan ternyata lubang diperut saya(pusar) dulu sempat menonjol keluar
akibat tertancap sekarang malah tidak. Setelah kejadian itu saya tidak mau main
kesana lagi.
Cukup
sampai disini cerita tentang masa lalu saya, akan saya sambung lagi dalam
cerita yang lain. Mungkin kalau cukup banyak waktu saya akan menceritakan
pengalaman saya semasa sekolah menengah pertama (SMP).
No comments:
Post a Comment