Ha-Na-Ca-Ra-Ka = ada dua utusan
Da-Ta-Sa-Wa-La = saat menolak
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya = sama sakti/didaya nyah
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga = jadi bangkailah/mati
MAKNA HURUF
Ha
Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
Na
Nur candra,gaib candra,warsitaning candara-pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
Ca
Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Ra
Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ka
Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam
Da
Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya
Ta
Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
Sa
Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Wa
Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
La
Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
Pa
Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah
Dha
Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Ja
Jumbuhing kawula lan Gusti -selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya
Ya
Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah /kodrat Illahi
Nya
Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan
Ma
Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin - mantap dalam menyembah Ilahi
Ga
Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani
Ba
Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam
Tha
Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai - tumbuh dari niatan
Nga
Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi -manusia
Masalah penemu aksara jawa ini, ajisaka, mungkin bukan benar-benar nama orang, begitu juga dengan dua pembantunya, doro dan sembodo.
ajisaka kalau di pisah : aji artinya ilmu, saka artinya tiang,bisa diartikan sebagai ilmu-tiang.
maksudnya bisa macem-macem
*bahwa ilmu seharusnya tiang/penyangga segala urusan.
* bahwa mencari ilmu harus meniru sifat tiang, tegak lurus keatas, alias mendekatkan diri ke Sang Tunggal
* bahwa ilmu yang utama adalah pengabdian diri kepada Tuhan secara mutlak
Nah pembantunya : Dara adalah bohong, Sembada adalah Mencukupi.
Keduanya adalah gambaran cara pandang ekstrim, yang selalu jadi dualisme dalam diri kita.
Karena keduanya tercipta sama kuat, pertarungan antara keduanya adalah sepanjang jalan, hingga akhir hayat.
Da-Ta-Sa-Wa-La = saat menolak
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya = sama sakti/didaya nyah
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga = jadi bangkailah/mati
MAKNA HURUF
Ha
Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
Na
Nur candra,gaib candra,warsitaning candara-pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
Ca
Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Ra
Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
Ka
Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam
Da
Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya
Ta
Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
Sa
Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
Wa
Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
La
Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
Pa
Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah
Dha
Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
Ja
Jumbuhing kawula lan Gusti -selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya
Ya
Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah /kodrat Illahi
Nya
Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan
Ma
Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin - mantap dalam menyembah Ilahi
Ga
Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani
Ba
Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam
Tha
Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai - tumbuh dari niatan
Nga
Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi -manusia
Masalah penemu aksara jawa ini, ajisaka, mungkin bukan benar-benar nama orang, begitu juga dengan dua pembantunya, doro dan sembodo.
ajisaka kalau di pisah : aji artinya ilmu, saka artinya tiang,bisa diartikan sebagai ilmu-tiang.
maksudnya bisa macem-macem
*bahwa ilmu seharusnya tiang/penyangga segala urusan.
* bahwa mencari ilmu harus meniru sifat tiang, tegak lurus keatas, alias mendekatkan diri ke Sang Tunggal
* bahwa ilmu yang utama adalah pengabdian diri kepada Tuhan secara mutlak
Nah pembantunya : Dara adalah bohong, Sembada adalah Mencukupi.
Keduanya adalah gambaran cara pandang ekstrim, yang selalu jadi dualisme dalam diri kita.
Karena keduanya tercipta sama kuat, pertarungan antara keduanya adalah sepanjang jalan, hingga akhir hayat.