Friday, December 12, 2014

ASSALAMMUALAIKUM WR.WB KAMI HADIR UNTUK MEMBANTU ANDA DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DAN GANGGUAN GAIB YANG TERJADI PADA ANDA, KELUARGA ATAUPUN TEMAN ANDA

JENIS PENGOBATAN ANTARA LAIN :
  1. Pemagaran Gaib seperti : Pagar Diri, Pagar Rumah, Kantor, Tempat Usaha.
  2. Penglaris Segala Usaha
  3. Pemanis
  4. Pemikat
  5. Penunduk
  6. Pengasihan
  7. Buka Aura seperti : Pembukaan Aura Tanpa khodam, Pembukaan Aura dengan khodam
  8. Suami/Istri Tidak Jadi Bercerai
  9. Mengunci Pasangan
  10. Memisahkan Pasangan
  11. Butuh Pelet Seseorang
  12.  Pengobatan Serangan Gaib seperti : Santet, Teluh, Guna-guna/Pelet
  13. Pemenangan Tender/ Proyek/ Penawaran
  14.  Pengaktifan Cakra Mahkota
  15. KAMIPUN BISA MENGISIKAN KHODAM YANG SIAP DI ISIKAN KE DALAM TUBUH SEPERTI :
a.       Khodam Rajawali
b.      Khodam Garuda  
c.       Khodam Garuda Emas,
d.      Khodam Kera Putih
e.       Khodam Macan Putih
f.       Khodam Macan Kumbang ,
g.      Khodam Macan Emas
h.      Khodam Griffin (Singa Berkepala Elang)
i.        Khodam Naga (Emas, Putih, Merah, Hitam, Hijau)
j.        Khodam Kyai Tanah Jawa / Khodam kyai Lainya
k.      Khodam Bisa Di Gunakan Untuk Merasakan aura disekitar,Mendeteksi dan Berkomunikasi dengan Ghaib secara Kebathinan, Bisa Mengobati kesurupan, Wibawa, menetralisir Tempat angker Dan yang terpenting dengan perantara khodam  bisa untuk mendekatkan diri kepada YANG MAHA KUASA. Dan bisa juga mengisikan Khodam Khodam lain sesuai keinginan Kalian.

Sunday, December 7, 2014

DIMAHARKAN MANI GAJAH

DIMAHARKAN MANI GAJAH CAIR DAN
KRISTAL.



KEGUNAAN : dilihat orang menarik dan menawan, menambah kewibawaan dan kharisma, menambah daya tarik diri terhadap lawan jenis yg melihatnya, memantapkan bicara supaya pembicaraan mudah diterima orang, membuat lawan jenis menjadi penasaran ingin tahu, menundukkan dan meluluhkan atasan, melancarkan usaha jual beli dagangan dll.
BAGI YANG MAU MEMINANG BISA LANGSUNG HUB PIN 7FA0FF75

Saturday, December 6, 2014

Uji Coba Bulu Perindu(ASLI)



Manfaat Umum


  1. Sebagai Sarana untuk membuka Aura pesona diri Anda. Dapat digunakan baik oleh pria maupun wanita untuk dapat tampil lebih menarik dan memikat.
  2. Sebagai sarana untuk membersihkan Aura tubuh secara berkala. Dengan Aura tubuh yang bersih, maka pancaran energinya akan menjadi lebih kuat.
  3. Memunculkan inner beauty. Inner beauty berfungsi untuk menopangkecantikan luar. Dengan demikian, Anda akan memiliki kecantikan yang lebih sempurna, cantik luar dan dalam.
  4. Meningkatkan kemampuan Aura Anda untuk terhubung dengan Aura orang lain. Dengan begitu, orang-orang disekitar Anda baik teman, rekan kerja, maupun atasanAnda akan menjadi lebih akrab dansayang kepada Anda.
  5. Menjadikan Anda lebih disenangi oleh banyak orang dalam pergaulan. Menjadikan Anda lebih dianggap dalam kelompok Anda sekaligus meningkatkan peran Anda dalam kelompok Anda tersebut.
  6. Menumbuhkan rasa percaya diri, menghindarkan rasa minder terutama ketika berhadapan dengan lawan jenis.
  7. Secara fisik, bulu perindu mampu membuat kulit tampak lebih segar dan menjadikan wajah tampak lebih berseri dan bercahaya.
  8. Menjadikan Anda tampak lebih muda.
  9. Menghindarkan Anda dari permusuhan dan kebencian dari orang lain karena orang yang Andatemui dan memandang Anda langsung merasa sayang dan memihak kepada Anda.
  10. Membantu melanggengkan hubungan yang sedang Anda dan pasangan Anda jalani.
  11. Dalam hubungan keluarga antarasuami istri, bulu perindu dapat digunakan untuk mencegah perselingkuhan.


Manfaat Khusus


  1. Memberi Anda kekuatan untuk memulai suatu perkenalan. Anda menjadi lebih supel dari sebelumnya. Ini dapat Anda manfaatkan sebagai sarana untuk menambah teman, memperluas jaringan, ataupun untuk mencari pasangan.
  2. Sebagai sarana untuk memikat hati dan mendapatkan cinta lawan jenis. Energi dari bulu perindu sangat ampuh untuk meningkatkan daya pikat diri Anda terhadap lawan jenis. Hasilnya adalah semakin banyak orang yang merasa tertarik kepada Anda.
  3. Energi dari bulu perindu dapat Anda gunakan untuk menetralkan energi negatif yang ada pada diri Anda. Ini dapat Anda gunakan untuk membersihkan emosi negatif (sakit hati, dendam, hilangnya kepercayaan terhadap orang lain) yang berasal dari trauma percintaan yang mungkin pernah Anda alami.
  4. Menarik jodoh yang sesuai untuk Anda. Energi dari bulu perindu ini dapat Anda gunakan untuk menarik jodoh yang sesuai untuk Anda. Anda akan segera dipertemukan dengan orang yang Anda harapkan melalui cara yang tidak Anda duga.
  5. Dapat Anda gunakan sebagai sarana pendukung dalam proses mendapatkan cinta dari orang yang Anda ingini. Energi dari bulu perindu dapat Anda gunakan untuk menggetarkan hati orang yang Anda ingini sehingga meningkatkan prosentase keberhasilan dalam proses pedekate.
  6. Membantu menghilangkan kemalangan dalam percintaan terutama bagi Anda yang sering mengalami putus cinta / hubungan cinta tidak pernah lama,sering dihianati pasangan ataupunbagi Anda yang selama ini susah mencari pacar.
  7. Dapat Anda gunakan untuk mengunci hati pasangan untuk tidak jatuh hati pada orang lain. Membuat Anda merasa nyaman tanpa khawatir pasangan Anda akan beralih hati kepada orang lain.
  8. Dapat pula mengembalikan pasangan yang selingkuh kepada Anda. Energi bulu perindu bekerja secara halus membuka hati dan menyadarkan pasangan Anda akan kesalahannya. Pasangan Anda dengan sendirinya akan meninggalkan selingkuhannya tersebut.
  9. Memunculkan kembali rasa cinta pasangan yang mulai memudar. Pasangan Anda akan menjadi lebih sayang kepada Anda seperti saat Anda dan pasangan baru menikah.
  10. Meningkatkan rasa cinta dan sayang pasangan terhadap anda.Meningkatkan romantisme dalamhubungan Anda dan pasangan Anda.
  11. Menjaga ketentraman dalam rumah tangga. Suasana rumah menjadi lebih nyaman dari sebelumnya. Cocok digunakan untuk keluarga yang sering ribut hanya karena masalah-masalah kecil.
  12. Secara halus menarik pasangan Anda atau anggota keluarga yanglain untuk menjadi lebih betah dirumah. Energi bulu perindu secara halus menumbuhkan rasakangen dihati pasangan Anda atau anggota keluarga yang lain ketika mereka berada jauh dari Anda.
  13. Meningkatkan rasa percaya Andaterhadap pasangan, menghilangkan cemburu karena Anda yakin hati pasangan Anda hanyalah untuk Anda.
  14. Membantu menumbuhkan kemantapan dalam mengambil keputusan menyangkut permasalahan asmara. Sebagai contoh, misalnya Anda sedang dekat dengan dua orang wanita dan Anda merasa bingung untuk memilih salah satu diantaranya, Anda dapat menggunakan energidari bulu perindu untuk memantapkan hati dalam memilih.
  15. Energi dari bulu perindu juga dapat membantu menyadarkan diri Anda ketika Anda sedang menjalani suatu hubungan yang bermasalah. Banyak orang merasa sulit untuk melepaskan diri dari kekasihnya yang nyata-nyata tidak baik untuk dirinya. Energi dari bulu perindu mampu membantu hati Anda menjadi lebih terbuka, membantu Anda memandang masalah secara lebih obyektif sehingga Anda dapat mengambil keputusan secara lebih tepat.
  16. Meningkatkan kewibawaaan Anda. Membuat Anda lebih dihormati (bukan ditakuti) oleh bawahan ataupun orang-orang yang Anda kenal. Kewibawaan yang muncul disini lebih berdasarkah atas kasih sayang daripada rasa takut.
  17. Untuk karyawan, energi dari bulu perindu dapat Anda gunakan untuk membuat atasan Anda menjadi lebih akrab dengan Anda. Melalui media bulu perindu, Anda juga bisa berusahamelunakkan hati atasan yang keras untuk lebih lunak dan mengasihi Anda.
  18. Karena fungsi utamanya sebagai pemikat, maka bulu perindu dapat pula digunakan sebagai media pelaris dalam perdagangan. Bulu perindu berfungsi untuk menarik pembeli kepada Anda.
  19. Sebagai sarana untuk menarik simpati dari orang lain.
  20. Pancaran energi dari Bulu Perindu mampu meluluhkan hati serta menetralkan amarah dan kebencian seseorang terhadap Anda. Ketika ada orang yang bermaksud jahat kepada Anda, dengan sendirinya akan mengurungkan niatnya tersebut setelah melihat Anda, bahkan bisa berbalik mengasihi Anda


Kalau ada yang minat bisa hubungi pin bbm saya 7FA0FF75 or tulis pesan dikolom komentar

Tuesday, September 9, 2014

ALLAH S.W.T MENGATUR SEGALA URUSAN.

TENANGKAN HATIMU DARI URUSAN TADBIR KERANA APA YANG DIATUR OLEH SELAIN-MU TENTANG URUSAN DIRIMU, TIDAK PERLU ENGKAU CAMPUR TANGAN.

Kita bertauhid melalui dua cara:
1. pertama bertauhid dengan akal dan 2. keduanya bertauhid dengan hati.

Bidang akal ialah ilmu dan liputan ilmu sangat luas, bermula dari pokok kepada dahan-dahan dan seterusnya kepada ranting-ranting. Setiap ranting ada hujungnya, iaitu penyeleaiannya. Ilmu bersepakat pada perkara pokok, bertolak ansur pada cabangnya dan berselisih pada rantingnya atau penyelesaiannya. Jawapan kepada sesuatu masalah selalunya berubah-ubah menurut pendapat baharu yang ditemui. Apa yang dianggap benar pada mulanya dipersalahkan pada akhirnya. Oleh sebab sifat ilmu yang demikian orang awam yang berlarutan membahas tentang sesuatu perkara boleh mengalami kekeliruan dan kekacauan fikiran.

Salah satu perkara yang mudah mengganggu fikiran ialah soal takdir atau Qadak dan Qadar. Jika persoalan ini diperbahaskan hingga kepada yang halus-halus seseorang akan menemui kebuntuan kerana ilmu tidak mampu mengadakan jawapan yang konkrit. Qadak dan Qadar diimani dengan hati. Tugas ilmu ialah membuktikan kebenaran apa yang diimani. Jika ilmu bertindak menggoyangkan keimanan maka ilmu itu harus disekat danhati dibawa kepada tunduk dengan iman. Kalam Hikmat keempat di atas membimbing ke arah itu agar iman tidak dicampur dengan keraguan.

Selama nafsu dan akal menjadi hijab, beriman kepada perkara ghaib dan menyerah diri secara menyeluruh tidak akan dicapai. Qadak dan Qadar termasuk dalam perkara ghaib. Perkara ghaib disaksikan dengan mata hati atau basirah. Mata hati tidak dapat memandang jika hati dibungkus oleh hijab nafsu. Nafsu adalah kegelapan, bukan kegelapan yang zahir tetapi kegelapan dalam keghaiban. Kegelapan nafsu itu menghijab sedangkan mata hati memerlukan cahaya ghaib untuk melihat perkara ghaib.

Cahaya ghaib yang menerangi alam ghaib adalah cahaya roh kerana roh adalah urusan Allah s.w.t. Cahaya atau nur hanya bersinar apabila sesuatu itu ada perkaitan dengan Allah s.w.t.

Allah adalah cahaya bagi semua langit dan bumi. ( Ayat 35 : Surah an-Nur )

Dialah Yang Maha Tinggi darjat kebesaran-Nya, yang mempunyai Arasy (yang melambangkan keagungan dan kekuasaan-Nya); Ia memberikan wahyu darihal perintah-Nya kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya (yang telah dipilih menjadi Rasul-Nya), supaya Ia memberi amaran (kepada manusia) tentang hari pertemuan, - ( Ayat 15 : Surah al-Mu’min )
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad) – Al-Quran sebagai roh (yang menghidupkan hati) dengan perintah Kami; engkau tidak pernah mengetahui (sebelum diwahyukan kepadamu); apakah Kitab (Al-Quran) itu dan tidak juga mengetahui apakah iman itu; akan tetapi Kami jadikan Al-Quran: cahaya yang menerangi, Kami beri petunjuk dengannya sesiapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) adalah memberi petunjuk dengan Al-Quran itu ke jalan yang lurus, - Iaitu jalan Allah yang memiliki dan menguasai yang ada di langit dan yang ada di bumi. Kepada Allah jualah kembali segala urusan. ( Ayat 52 & 53 : Surah asy-Syura )

Apabila cahaya roh berjaya menghalau kegelapan nafsu, mata hati akan menyaksikan yang ghaib. Penyaksian mata hati membawa hati beriman kepada perkara ghaib dengan sebenar-benarnya.
Allah s.w.t telah menghamparkan jalan yang lurus kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia berfirman:
Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam itu menjadi agama untuk kamu. ( Ayat 3 : Surah al-Maa’idah )

Umat Islam adalah umat yang paling bertuah kerana Allah s.w.t telah menyempurnakan nikmat-Nya ke atas mereka dengan mengurniakan Islam. Allah s.w.t menjamin juga bahawa Dia reda menerima Islam sebagai agama mereka. Jaminan Allah s.w.t itu sudah cukup bagi mereka yang menuntut keredaan Allah s.w.t untuk tidak menoleh ke kiri atau ke kanan, sebaliknya terus berjalan mengikut landasan yang telah dibina oleh Islam.

Wednesday, June 25, 2014

PERBUATAN ZAHIR DAN SUASANA HATI

SEBAHAGIAN DARIPADA TANDA BERSANDAR KEPADA AMAL (PERBUATAN ZAHIR) ADALAH BERKURANGAN HARAPANNYA (SUASANA HATI) TATKALA BERLAKU PADANYA KESALAHAN.

Imam Ibnu Athaillah memulakan Kalam Hikmat beliau dengan mengajak kita merenung kepada hakikat amal. Amal boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu perbuatan zahir dan perbuatan hati atau suasana hati berhubung dengan perbuatan zahir itu.

Beberapa orang boleh melakukan perbuatan zahir yang serupa tetapi suasana hati berhubung dengan perbuatan zahir itu tidak serupa. Kesan amalan zahir kepada hati berbeza antara seorang dengan seorang yang lain.

Jika amalan zahir itu mempengaruhi suasana hati, maka hati itu dikatakan bersandar kepada amalan zahir. Jika hati dipengaruhi juga oleh amalan hati, maka hati itu dikatakan bersandar juga kepada amal, sekalipun ianya amalan batin. Hati yang bebas daripada bersandar kepada amal sama ada amal zahir atau amal batin adalah hati yang menghadap kepada Allah s.w.t dan meletakkan pergantungan kepada-Nya tanpa membawa sebarang amal, zahir atau batin, serta menyerah sepenuhnya kepada Allah s.w.t tanpa sebarang takwil atau tuntutan.Hati yang demikian tidak menjadikan amalnya, zahir dan batin, walau berapa banyak sekalipun, sebagai alat untuk tawar menawar dengan Tuhan bagi mendapatkan sesuatu.

Amalan tidak menjadi perantaraan di antaranya dengan Tuhannya.Orang yang seperti ini tidak membataskan kekuasaan dan kemurahan Tuhan untuk tunduk kepada perbuatan manusia. Allah s.w.t Yang Maha Berdiri Dengan Sendiri berbuat sesuatu menurut kehendak-Nya tanpa dipengaruhi oleh sesiapa dan sesuatu. Apa sahaja yang mengenai Allah s.w.t adalah mutlak, tiada had, sempadan dan perbatasan. Oleh kerana itu orang arif tidak menjadikan amalan sebagai sempadan yang mengongkong ketuhanan Allah s.w.t atau ‘memaksa’ Allah s.w.t berbuat sesuatu menurut perbuatan makhluk.

Perbuatan Allah s.w.t berada di hadapan dan perbuatan makhluk di belakang. Tidak pernah terjadi Allah s.w.t mengikuti perkataan dan perbuatan seseorang atau sesuatu.

Sebelum menjadi seorang yang arif, hati manusia memang berhubung rapat dengan amalan dirinya, baik yang zahir mahu pun yang batin.Manusia yang kuat bersandar kepada amalan zahir adalah mereka yang mencari faedah keduniaan dan mereka yang kuat bersandar kepada amalan batin adalah yang mencari faedah akhirat.

Kedua-dua jenis manusia tersebut berkepercayaan bahawa amalannya menentukan apa yang mereka akan perolehi baik di dunia dan juga di akhirat. Kepercayaan yang demikian kadang-kadang membuat manusia hilang atau kurang pergantungan dengan Tuhan. Pergantungan mereka hanyalah kepada amalan semata-mata ataupun jika mereka bergantung kepada Allah s.w.t, pergantungan itu bercampur dengan keraguan.

Seseorang manusia boleh memeriksa diri sendiri apakah kuat atau lemah pergantungannya kepada Allah s.w.t.

Kalam Hikmat 1 yang dikeluarkan oleh Ibnu Athaillah memberi petunjuk mengenainya. Lihatlah kepada hati apabila kita terperosok ke dalam perbuatan maksiat atau dosa. Jika kesalahan yang demikian membuat kita berputus asa daripada rahmat dan pertolongan Allah s.w.t itu tandanya pergantungan kita kepada-Nya sangat lemah. Firman-Nya:

“Wahai anak-anakku! Pergilah dan intiplah khabar berita mengenai Yusuf dan saudaranya (Bunyamin), dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah melainkan kaum yang kafir ”. ( Ayat 87 : Surah Yusuf )

Ayat di atas menceritakan bahawa orang yang beriman kepada Allah s.w.t meletakkan pergantungan kepada-Nya walau dalam keadaan bagaimana sekali pun.

Pergantungan kepada Allah s.w.t membuat hati tidak berputus asa dalam menghadapi dugaan hidup. Kadang-kadang apa yang diingini, dirancangkan dan diusahakan tidak mendatangkan hasil yang diharapkan.

Kegagalan mendapatkan sesuatu yang diingini bukan bermakna tidak menerima pemberian Allah s.w.t. Selagi seseorang itu beriman dan bergantung kepada-Nya selagi itulah Dia melimpahkan rahmat-Nya. Kegagalan memperolehi apa yang dihajatkan bukan bermakna tidak mendapat rahmat Allah s.w.t. Apa juga yang Allah s.w.t lakukan kepada orang yang beriman pasti terdapat rahmat-Nya, walaupun dalam soal tidak menyampaikan hajatnya. Keyakinan terhadap yang demikian menjadikan orang yang beriman tabah menghadapi ujian hidup, tidak sekali-kali berputus asa. Mereka yakin bahawa apabila mereka sandarkan segala perkara kepada Allah s.w.t, maka apa juga amal kebaikan yang mereka lakukan tidak akan menjadi sia-sia.

Orang yang tidak beriman kepada Allah s.w.t berada dalam situasi yang berbeza. Pergantungan mereka hanya tertuju kepada amalan mereka, yang terkandung di dalamnya ilmu dan usaha. Apabila mereka mengadakan sesuatu usaha berdasarkan kebolehan dan pengetahuan yang mereka ada, mereka mengharapkan akan mendapat hasil yang setimpal. Jika ilmu dan usaha (termasuklah pertolongan orang lain) gagal mendatangkan hasil, mereka tidak mempunyai tempat bersandar lagi. Jadilah mereka orang yang berputus asa. Mereka tidak dapat melihat hikmat kebijaksanaan Allah s.w.t mengatur perjalanan takdir dan mereka tidak mendapat rahmat dari-Nya.

Jika orang kafir tidak bersandar kepada Allah s.w.t dan mudah berputus asa, di kalangan sebahagian orang Islam juga ada yang demikian, bergantung setakat mana sifatnya menyerupai sifat orang kafir. Orang yang seperti ini melakukan amalan kerana kepentingan diri sendiri, bukan kerana Allah s.w.t. Orang ini mungkin mengharapkan dengan amalannya itu dia dapat mengecapi kemakmuran hidup di dunia. Dia mengharapkan semoga amal kebajikanyang dilakukannya dapat mengeluarkan hasil dalam bentuk bertambah rezekinya, kedudukannya atau pangkatnya, orang lain semakin menghormatinya dan dia juga dihindarkan daripada bala penyakit, kemiskinan dan sebagainya. Bertambah banyak amal kebaikan yang dilakukannya bertambah besarlah harapan dan keyakinannya tentang kesejahteraan hidupnya.

Sebahagian kaum muslimin yang lain mengaitkan amal kebaikan dengan kemuliaan hidup di akhirat. Mereka memandang amal salih sebagai tiket untuk memasuki syurga, juga bagi menjauhkan azab api neraka.Kerohanian orang yang bersandar kepada amal sangat lemah,terutamanya mereka yang mencari keuntungan keduniaan dengan amal mereka. Mereka tidak tahan menempuh ujian. Mereka mengharapkan perjalanan hidup mereka sentiasa selesa dan segala-segalanya berjalan menurut apa yang dirancangkan. Apabila sesuatu itu berlaku di luar jangkaan, mereka cepat naik panik dan gelisah. Bala bencana membuat mereka merasakan yang merekalah manusia yang paling malang di atas muka bumi ini. Bila berjaya memperoleh sesuatu kebaikan, mereka merasakan kejayaan itu disebabkan kepandaian dan kebolehan mereka sendiri. Mereka mudah menjadi ego serta suka menyombong.

Apabila rohani seseorang bertambah teguh dia melihat amal itu sebagai jalan untuknya mendekatkan diri dengan Tuhan. Hatinya tidak lagi cenderung kepada faedah duniawi dan ukhrawi tetapi dia berharap untuk mendapatkan kurniaan Allah s.w.t seperti terbuka hijab-hijab yang menutupi hatinya. Orang ini merasakan amalnya yang membawanya kepada Tuhan. Dia sering mengaitkan pencapaiannya dalam bidang kerohanian dengan amal yang banyak dilakukannya seperti berzikir, bersembahyang sunat, berpuasa dan lain-lain. Bila dia tertinggal melakukan sesuatu amal yang biasa dilakukannya atau bila dia tergelincir melakukan kesalahan maka dia berasa dijauhkan oleh Tuhan. Inilah orang yang pada peringkat permulaan mendekatkan dirinya dengan Tuhan melalui amalan tarekat tasauf.

Jadi:
1. ada golongan yang bersandar kepada amal semata-mata dan
2. ada pula golongan yang bersandar kepada Tuhan melalui amal.

Kedua-dua golongan tersebut berpegang kepada keberkesanan amal dalam mendapatkan sesuatu. Golongan pertama kuat berpegang kepada amal zahir, iaitu perbuatan zahir yang dinamakan usaha atau ikhtiar. Jika mereka tersalah memilih ikhtiar, hilanglah harapan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka hajatkan. Ahli tarekat yang masih diperingkat permulaan pula kuat bersandar kepada amalan batin seperti sembahyang dan berzikir. Jika mereka tertinggal melakukan sesuatu amalan yang biasa mereka lakukan, akan berkurangan harapan mereka untuk mendapatkan anugerah dari Allah s.w.t. Sekiranya mereka tergelincir melakukan dosa, akan putuslah harapan mereka untuk mendapatkan anugerah Allah s.w.t.

Dalam perkara bersandar kepada amal ini, termasuklah juga bersandar kepada ilmu, sama ada ilmu zahir atau ilmu batin. Ilmu zahir adalah ilmu pentadbiran dan pengurusan sesuatu perkara menurut kekuatan akal. Ilmu batin pula adalah ilmu yang menggunakan kekuatan dalaman bagi menyampaikan hajat. Ia termasuklah penggunaan ayat-ayat al-Quran dan jampi. Kebanyakan orang meletakkan keberkesanan kepada ayat, jampi dan usaha, hinggakan mereka lupa kepada Allah s.w.t yang meletakkan keberkesanan kepada tiap sesuatu itu.
Seterusnya, sekiranya Tuhan izinkan, kerohanian seseorang meningkat kepada makam yang lebih tinggi. Nyata di dalam hatinya maksud kalimat:

Tiada daya dan upaya kecuali beserta Allah.

“Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu perbuat itu!” ( Ayat 96 : Surah as- Saaffaat )

Orang yang di dalam makam ini tidak lagi melihat kepada amalnya, walaupun banyak amal yang dilakukannya namun, hatinya tetap melihat bahawa semua amalan tersebut adalah kurniaan Allah s.w.t kepadanya. Jika tidak kerana taufik dan hidayat dari Allah s.w.t tentu tidak ada amal kebaikan yang dapat dilakukannya.

Allah s.w.t berfirman:

“Ini ialah dari limpah kurnia Tuhanku, untuk mengujiku adakah aku bersyukur atau aku tidak mengenangkan nikmat pemberian-Nya. Dan (sebenarnya) sesiapa yang bersyukur maka faedah syukurnya itu hanyalah terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa yang tidak bersyukur (maka tidaklah menjadi masalah kepada Allah), kerana sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya, lagi Maha Pemurah”. ( Ayat 40 : Surah an-Naml ) Dan tiadalah kamu berkemahuan (melakukan sesuatu perkara) melainkan dengan cara yang dikehendaki Allah; sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana (mengaturkan sebarang perkara yang dikehendaki-Nya). Ia memasukkan sesiapa yang kehendaki-Nya (menurut aturan yang ditetapkan) ke dalam rahmat-Nya (dengan ditempatkan-Nya di dalam syurga); dan orang-orang yang zalim, Ia menyediakan untuk mereka azab seksa yang tidak terperi sakitnya. ( Ayat 30 & 31 : Surah al-Insaan )

Segala-galanya adalah kurniaan Allah s.w.t dan menjadi milik-Nya. Orang ini melihat kepada takdir yang Allah s.w.t tentukan, tidak terlihat olehnya keberkesanan perbuatan makhluk termasuklah perbuatan dirinya sendiri. Makam ini dinamakan makam ariffin iaitu orang yang mengenal Allah s.w.t. Golongan ini tidak lagi bersandar kepada amal namun, merekalah yang paling kuat mengerjakan amal ibadat.

Orang yang masuk ke dalam lautan takdir, reda dengan segala yang ditentukan Allah s.w.t, akan sentiasa tenang, tidak berdukacita bila kehilangan atau ketiadaan sesuatu. Mereka tidak melihat makhluk sebagai penyebab atau pengeluar kesan.

Di awal perjalanan menuju Allah s.w.t, seseorang itu kuat beramal menurut tuntutan syariat. Dia melihat amalan itu sebagai kenderaan yang boleh membawanya hampir dengan Allah s.w.t. Semakin kuat dia beramal semakin besarlah harapannya untuk berjaya dalam perjalanannya. Apabila dia mencapai satu tahap, pandangan mata hatinya terhadap amal mula berubah. Dia tidak lagi melihat amalan sebagai alat atau penyebab.Pandangannya beralih kepada kurniaan Allah s.w.t. Dia melihat semua amalannya adalah kurniaan Allah s.w.t kepadanya dan kehampirannya dengan Allah s.w.t juga kurniaan-Nya.

Seterusnya terbuka hijab yang menutupi dirinya dan dia mengenali dirinya dan mengenali Tuhannya. Dia melihat dirinya sangat lemah, hina, jahil, serba kekurangan dan faqir. Tuhan adalah Maha Kaya, Berkuasa, Mulia, Bijaksana dan Sempurna dalam segala segi. Bila dia sudah mengenali dirinya dan Tuhannya, pandangan mata hatinya tertuju kepada Kudrat dan Iradat Allah s.w.t yang menerajui segala sesuatu dalam alam maya ini. Jadilah dia seorang arif yang sentiasa memandang kepada Allah s.w.t, berserah diri kepada-Nya, bergantung dan berhajat kepada-Nya. Dia hanyalah hamba Allah s.w.t yang faqir.

Sunday, May 25, 2014

PENGERTIAN DOA.

JANGANLAH KERANA KELAMBATAN MASA PEMBERIAN TUHAN KEPADA KAMU, PADAHAL KAMU TELAH BERSUNGGUH-SUNGGUH BERDOA, MEMBUAT KAMU BERPUTUS ASA, SEBAB ALLAH MENJAMIN UNTUK MENERIMA SEMUA DOA, MENURUT APA YANG DIPILIH-NYA UNTUK KAMU, TIDAK MENURUT KEHENDAK KAMU, DAN PADA WAKTU YANG DITENTUKAN-NYA, TIDAK PADA WAKTU YANG KAMU TENTUKAN.

Apabila kita berkehendak mendapatkan sesuatu sama ada duniawi mahupun ukhrawi maka kita akan berusaha bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Jika usaha kita tidak mampu memperolehinya kita akan meminta pertolongan daripada orang yang mempunyai kuasa. Jika mereka juga tidak mampu membantu kita untuk mencapai hajat kita maka kita akan memohon pertolongan daripada Allah s.w.t, menadah tangan ke langit sambil air mata bercucuran dan suara yang merayu-rayu menyatakan hajat kepada-Nya.

Selagi hajat kita belum tercapai selagi itulah kita bermohon dengan sepenuh hati. Tidak ada kesukaran bagi Allah s.w.t untuk memenuhi hajat kita. Sekiranya Dia mengurniakan kepada kita semua khazanah yang ada di dalam bumi dan langit maka pemberian-Nya itu tidak sedikit pun mengurangi kekayaan-Nya.

Andainya Allah s.w.t menahan dari memberi maka tindakan demikian tidak sedikit pun menambahkan kekayaan dan kemuliaan-Nya.

Jadi, dalam soal memberi atau menahan tidak sedikit pun memberi kesan kepada ketuhanan Allah s.w.t. Ketuhanan-Nya adalah mutlak tidak sedikit pun terikat dengan kehendak, doa dan amalan hamba-hamba-Nya.
Dan Allah berkuasa melakukan apa yang di kehendaki-Nya. ( Ayat 27 : Surah Ibrahim ) Semuanya itu tunduk di bawah kekuasaan-Nya. ( Ayat 116 : Surah al-Baqarah )

Ia tidak boleh ditanya tentang apa yang Ia lakukan, sedang merekalah yang akan ditanya kelak. ( Ayat 23 : Surah al-Anbiyaa’ )

Sebahagian besar daripada kita tidak sedar bahawa kita mensyirikkan Allah s.w.t dengan doa dan amalan kita. Kita jadikan doa dan amalan sebagai kuasa penentu atau setidak-tidaknya kita menganggapnya sebagai mempunyai kuasa tawar menawar dengan Tuhan, seolah-olah kita berkata, “Wahai Tuhan! Aku sudah membuat tuntutan maka Engkau wajib memenuhinya. Aku sudah beramal maka Engkau wajib membayar upahnya!” Siapakah yang berkedudukan sebagai Tuhan, kita atau Allah s.w.t?

Sekiranya kita tahu bahawa diri kita ini adalah hamba maka berlagaklah sebagai hamba dan jagalah sopan santun terhadap Tuan kepada sekalian hamba-hamba. Hak hamba ialah rela dengan apa juga keputusan dan pemberian Tuannya.

Doa adalah penyerahan bukan tuntutan. Kita telah berusaha tetapi gagal. Kita telah meminta pertolongan makhluk tetapi itu juga gagal. Apa lagi pilihan yang masih ada kecuali menyerahkan segala urusan kepada Tuhan yang di Tangan-Nya terletak segala perkara. Serahkan kepada Allah s.w.t dan tanyalah kepada diri sendiri mengapa Tuhan menahan kita dari memperolehi apa yang kita hajatkan? Apakah tidak mungkin apa yang kita inginkan itu boleh mendatangkan mudarat kepada diri kita sendiri, hingga lantaran itu Allah s.w.t Yang Maha Penyayang menahannya daripada sampai kepada kita?

Bukankah Dia Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang lagi Maha Mengetahui.
Tidakkah Allah yang menciptakan sekalian makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedang Ia Maha Halus urusan Tadbiran-Nya, lagi Maha Mendalam Pengetahuan-Nya. ( Ayat 14 : Surah al-Mulk )
Dialah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, (dan Dialah jua) yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. ( Ayat 18 : Surah at-Taghaabun )
Apa sahaja ayat keterangan yang Kami mansuhkan (batalkan), atau yang Kami tinggalkan (atau tangguhkan), Kami datangkan ganti yang lebih baik daripadanya, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu? ( Ayat 106 : Surah al-Baqarah )

Allah s.w.t Maha Halus (Maha Terperinci/Detail), Maha Mengerti dan Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Allah s.w.t yang bersifat demikian menentukan buat diri-Nya yang apa sahaja yang Dia mansuhkan digantikannya dengan yang lebih baik atau yang sama baik.

Tuesday, February 4, 2014

MEMAHAMI PERBEDAAN ANTARA ILMU PELET DAN MAHABBAH(pengasih).

ILMU PELET
Kekuatan sebuah mantra pelet selalu bergantung pada orang yang menggunakan ilmu pelet. Untuk itu diperlukan suatu konsentarsi dalam menjalankan setiap mantra pelet.
Setiap mantra pelet bersipat sedia, dalam arti bahwa ilmu pelet yang sudah ada memang sudah terbukti keampuhannya. Sehingga siapapun yang menggunakan, apapun latar belakang seorang pengguna ilmu pelet, tidak akan mempengaruhi keampuhannya. Sebab mantra yang digunakan adalah mantra yang sudah jadi. Sekecil atau sebesar apapun keyakinan serta kepercayaan terhadap ilmu pelet, tidak mempengaruhi kekuatannya.
Dalam hal ini, keampuhannya akan tetap berlaku sama. Yang penting tata caranya digunakan dengan benar.
Pengguna ilmu pelet harus mematuhi setiap petunjuk dan tata cara yang tercantum pada setiap mantra tertentu. Sebab setiap mantra pelet mempunyai perbedaan petunjuk dan cara penggunaannya.
Pengguna ilmu pelet dilarang keras mempermainkan sebuah mantra pelet dengan tujuan mempermainkan perasaan lawan jenis. Sebab akan merugikan orang lain dan bisa merugikan diri sendiri juga.
Pengguna ilmu pelet ketika menggunakan sebuah mantra haruslah sesuai kebutuhan, dengan kata lain, mantra hanya digunakan disaat memang diperlukan.

1.      Reaksi sangat cepat dan keras sehingga orang yang terkena pelet tidak lagi berpikir rasional. Biasanya hanya kurang dari 24 jam, reaksinya sudah jelas terlihat.
2.      Daya tahan cinta menggunakan ilmu pelet hanya 40 hari, dan bisa diperpanjang dengan cara membaca mantranya setiap 40 hari.
3.      Bisa digunakan untuk kebaikan, main-main atau tujuan jahat, sesuai niat pemilik ilmu pelet.
4.      Pelet hanya bisa digunakan untuk mempengaruhi satu orang dalam suatu waktu.
5.      Syarat menguasainya berat, Kecuali jika dengan bantuan Guru ahli ilmu pelet (pengisian).
6.      Pelet selalu berhubungan dengan makhluk sakral (jin), bahkan sampai berteman dengan makhluk sakral atau biasa disebut Khodam. Sehingga wajar reaksinya begitu cepat dengan bantuan khodam.


ILMU MAHABBAH (Pengasihan)
1.      Reaksi lambat antara 7-40 hari, bahkan bisa mencapai 21-100 hari sesuai tingkat keimanan si pengirim ilmu pengasihan. Namun sifat kasih sayang yang dihasilkan sangat lembut hingga seorang yang terkena pengasihan tidak merasa terganggu sedikitpun
2.      Daya tahan Ilmu Pengasihan tidak terbatas waktu.
3.      Hanya berhasil bila digunakan untuk tujuan baik, untuk dinikahi, menyadarkan pasangan selingkuh, untuk keharmonisan rumah tangga, dll.
4.      Sebagaian jenis ilmu pengasihan ada yang bisa mempengaruhi banyak orang dalam suatu waktu.
5.      Syaratnya ringan.
6.      Ilmu Mahabbah tidak berhubungan dengan khodam (jin), kebanyakan menggunakan khalam ilahi. Dari segi keampuhannya, agar bisa mempengaruhi orang dengan ilmu pelet, Anda harus mengirim kekuatan pelet tersebut kepada orang yang Anda tuju. Bila orang yang Anda tuju lemah secara spiritual, pengiriman ilmu pelet akan sangat mudah. Namun bila orang yang Anda tuju kuat spiritualnya atau memiliki amalan pelindung, dan taat beribadah maka proses menaklukan bisa menjadi sangat sulit. Oleh karena itu, tidak banyak orang yang benar-benar menguasai ilmu pelet. beda halnya dengan Ilmu mahabbah (pengasihan), meskipun orang yang dituju memiliki amalan pelindung bahkan taat dalam agama, proses penaklukannya tetap akan berhasil dengan mudah.


Tuesday, January 28, 2014

Makna Aksara Jawa

Ha-Na-Ca-Ra-Ka = ada dua utusan

Da-Ta-Sa-Wa-La = saat menolak


Pa-Dha-Ja-Ya-Nya = sama sakti/didaya nyah


Ma-Ga-Ba-Tha-Nga = jadi bangkailah/mati




MAKNA HURUF

Ha
Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci

Na
Nur candra,gaib candra,warsitaning candara-pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi

Ca
Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal

Ra
Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani

Ka
Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam

Da
Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya

Ta
Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup

Sa
Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan

Wa
Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas

La
Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi

Pa
Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah

Dha
Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar

Ja
Jumbuhing kawula lan Gusti -selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya

Ya
Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah /kodrat Illahi

Nya
Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan

Ma
Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin - mantap dalam menyembah Ilahi

Ga
Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani

Ba
Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam

Tha
Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai - tumbuh dari niatan

Nga
Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi -manusia

Masalah penemu aksara jawa ini, ajisaka, mungkin bukan benar-benar nama orang, begitu juga dengan dua pembantunya, doro dan sembodo.
ajisaka kalau di pisah : aji artinya ilmu, saka artinya tiang,bisa diartikan sebagai ilmu-tiang.
maksudnya bisa macem-macem
*bahwa ilmu seharusnya tiang/penyangga segala urusan.
* bahwa mencari ilmu harus meniru sifat tiang, tegak lurus keatas, alias mendekatkan diri ke Sang Tunggal
* bahwa ilmu yang utama adalah pengabdian diri kepada Tuhan secara mutlak

Nah pembantunya : Dara adalah bohong, Sembada adalah Mencukupi.
Keduanya adalah gambaran cara pandang ekstrim, yang selalu jadi dualisme dalam diri kita.
Karena keduanya tercipta sama kuat, pertarungan antara keduanya adalah sepanjang jalan, hingga akhir hayat.

Saturday, January 18, 2014

Aksara Jawa ( Kisah dalam Aksara Jawa )

Dalam kisah Aji Saka diceritakan bahwa Sembada dan Dora ditinggalkan di Pulau Majeti oleh Aji Saka untuk menjaga keris pusaka dan sejumlah perhiasan. Mereka dipesan agar tidak menyerahkan barang-barang itu kepada orang lain, kecuali Aji Saka sendiri yang mengambilnya. Aji Saka tiba di Medangkamulan, lalu bertahta di negeri itu. Kemudian negari itu termasyhur sampai dimana-mana. Kabar kemasyhuran Medangkamulan terdengar oleh Dora sehingga tanpa sepengatahuan Sembada ia pergi ke Medangkamulan. Di hadapan Aji Saka, Dora melaporkan bahwa Sembada tidak mau ikut, Dora lalu dititahkan untuk menjemput Sembada. Jika Sembada tidak mau, keris dan perhiasan yang ditinggalkan agar dibawa ke Medangkamulan.
Namun Sembada bersikukuh menolak ajakan Dora dan memperhatankan barang-barang yang diamanatkan Aji Saka.yang mempunyai arti filosofi
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada " utusan " yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan ) 
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data " saatnya ( dipanggil ) " tidak boleh sawala " mengelak " manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Khalik ) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha " sama " atau sesuai, jumbuh, cocok " tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu " menang, unggul " sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan " sekedar menang " atau menang tidak sportif. 
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.

Belajar Menarik Pusaka

Biasanya,sebelum melakukan penarikan benda pusaka gaib,seseorang akan terlebih dulu berpuasa. Seperti puasa mutih ( hanya makan nasi putih dan air putih ) selama beberapa hari. Atau juga puasa pati geni ( tidak memakan makanan yang telah diolah/dimasak ) juga ada puasa ngebleng ( tidak makan dan minum sama sekali ). 
Semua tergantung niat dan usaha dari seseorang tersebut. Tujuan puasa disini,menurut pengertian paranormal adalah untuk memancarkan aura positif dan bisa bersinergi dengan benda yang akan ditarik.

Syarat yang harus dimiliki seseorang yang ingin menarik benda pusaka : 
1.      Yakin dan percaya kepada Allah. Selalu meminta perlindungan-Nya dalam segala kondisi. Yakin bahwa segala    benda dan makhluk di semesta ini adalah milik-Nya.(Jadi memohonlah kepada-Nya,bukan kepada jin/setan).
2.      Mempunyai minimal ilmu tenaga dalam atau bisa juga jika mempunyai indera ke-enam yang aktif. 
3.      Kuat mental dan fisik. 
4.      Jika memang diperlukan,meminta bantuan pendamping yang akan mem-back up jika terjadi sesuatu.



DANYANGAN MANAK.
" Upetku danyangan wisesa. Abdu tunggul jabait tunggal,jalaik sijalak jaya. 
Laku wenang susut amput tumiba abang. Lawe benang sabeteke segara asat. 
Sabateka gunung bubruk. Lampahe katong umurusuk sangkuli jampae. 
Daja dajulimu sesebupata tapi alaik. " 

Untuk menarik benda yang berada di pesisir pantai,mantra yang digunakan adalah Danyangan manak. Kekuatan mantra ini dapat membuka dimensi alam gaib dan meluluhkan hati sang penjaga benda tersebut. 
Lelaku menarik benda gaib dengan cara ini memakai sarana bunga cempaka putih dan kuning,satu kendi air yang ditetesi minyak melati. Taburkan bunga dan tuangkan air melati di seluruh areal yang benda gaibnya akan ditarik. 
Setelah mantra diucapkan,maka Danyangan Manak akan membantu mencarikan benda dan permata yang berada dialam gaib. Jika muncul,benda ini harus segera dibungkus kain putih agar tidak menghilang kembali. Untuk itu,tuangkan minyak melati ke kain putih dan ucapkan mantra Danyangan Manak sebanyak tujuh kali. 

Intinya tetap bahwa,semua benda-benda gaib tetaplah menjadi milik Sang Pencipta. 
Jadi tetap memohon dan memintalah kepada-Nya. 
Ritual diatas hanyalah sebagai jalan pembuka untuk mempermudah mendapatkan benda gaib. 
Soal dapat atau tidaknya,semua kehendak Allah.