Ada
tiga hal yang menyebabkan seseorang memiliki kemampuan supranatural. Yaitu:
1. Menjalankan
Tirakat.
Tirakat adalah bentuk olah rohani
atau olah batin khas jawa yang tujuannya untuk memperoleh energi supranatural
atau tercapainya suatu keinginan. Tirakat tersebut bisa berupa bacaan doa,
mantra, pantangan, puasa atau gabungan dari kelima unsur tersebut. Inilah yang
disebut belajar ilmu gaib sesungguhnya, karena berhasil atau tidaknya murid
menjalankan tirakat hingga menguasai ilmu, tergantung sepenuhnya pada dirinya
sendiri. Dalam hal ini guru hanya memberi bimbingan.
2. Pengisian.
Seseorang yang tidak mau susah payah
juga bisa mempunyai kemampuan supranatural, yaitu dengan cara pengisian.
Pengisian adalah pemindahan energi supranatural dari Guru kepada Murid. Dengan
begitu murid langsung memiliki kemampuan sama seperti gurunya. Pengisian
(transfer ilmu) hanya bisa dilakukan oleh Guru yang sudah mencapai tingkatan
spiritual yang tinggi.
3. Warisan
Keturunan.
Seseorang bisa
mewarisi ilmu kakek-buyutnya yang tidak ia kenal atau ilmu orang yang tidak
dikenal secara otomatis tanpa belajar dan tanpa sepengetahuannya. Maka ada yang
menyebutnya “ilmu tiban” yang artinya datang tanpa disangka-sangka. Mitos
Tentang Efek Samping Beberapa orang masih menyakini bahwa pemilik Ilmu Gaib
akan mengalami kesulitan hidup dan mati, susah dapat rezeki, bisa sakit jiwa
(gila), menderita saat akan mati dll. Saya membantah mentah-mentah argument
tersebut. Bukankah masalah rizqi dan nasib adalah Allah SWT yang menentukan. Memang
ada banyak pemilik ilmu gaib adalah orang yang tak punya uang alias miskin,
tapi saya yakin itu bukan disebabkan oleh ilmunya, melainkan karena dia malas
bekerja dan bodoh. Kebanyakan orang yang memiliki ilmu gaib menjadi sombong dan
malas bekerja, hanya mengharapkan orang datang meminta pertolongannya lalu
menyelipkan beberapa lembar rupiah ketika bersalaman. Jadi bukan karena
Ilmunya. Sebetulnya baik buruk efek Ilmu Gaib tergantung pemiliknya. Bisa saja
Allah menghukum dengan cara menyulitkan rezeki, menyiksa saat datangnya ajal
atau hukuman lain karena orang tersebut sombong dan suka menindas orang lain
dengan ilmunya, bukankah kita selalu dalam kekuasaan Allah.
No comments:
Post a Comment