Tuesday, January 28, 2014

Makna Aksara Jawa

Ha-Na-Ca-Ra-Ka = ada dua utusan

Da-Ta-Sa-Wa-La = saat menolak


Pa-Dha-Ja-Ya-Nya = sama sakti/didaya nyah


Ma-Ga-Ba-Tha-Nga = jadi bangkailah/mati




MAKNA HURUF

Ha
Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci

Na
Nur candra,gaib candra,warsitaning candara-pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi

Ca
Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi-satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal

Ra
Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani

Ka
Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam

Da
Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya

Ta
Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar ,totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup

Sa
Sifat ingsun handulu sifatullah- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan

Wa
Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas

La
Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi

Pa
Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah

Dha
Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar

Ja
Jumbuhing kawula lan Gusti -selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya

Ya
Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah /kodrat Illahi

Nya
Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan

Ma
Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin - mantap dalam menyembah Ilahi

Ga
Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani

Ba
Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam

Tha
Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai - tumbuh dari niatan

Nga
Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi -manusia

Masalah penemu aksara jawa ini, ajisaka, mungkin bukan benar-benar nama orang, begitu juga dengan dua pembantunya, doro dan sembodo.
ajisaka kalau di pisah : aji artinya ilmu, saka artinya tiang,bisa diartikan sebagai ilmu-tiang.
maksudnya bisa macem-macem
*bahwa ilmu seharusnya tiang/penyangga segala urusan.
* bahwa mencari ilmu harus meniru sifat tiang, tegak lurus keatas, alias mendekatkan diri ke Sang Tunggal
* bahwa ilmu yang utama adalah pengabdian diri kepada Tuhan secara mutlak

Nah pembantunya : Dara adalah bohong, Sembada adalah Mencukupi.
Keduanya adalah gambaran cara pandang ekstrim, yang selalu jadi dualisme dalam diri kita.
Karena keduanya tercipta sama kuat, pertarungan antara keduanya adalah sepanjang jalan, hingga akhir hayat.

Saturday, January 18, 2014

Aksara Jawa ( Kisah dalam Aksara Jawa )

Dalam kisah Aji Saka diceritakan bahwa Sembada dan Dora ditinggalkan di Pulau Majeti oleh Aji Saka untuk menjaga keris pusaka dan sejumlah perhiasan. Mereka dipesan agar tidak menyerahkan barang-barang itu kepada orang lain, kecuali Aji Saka sendiri yang mengambilnya. Aji Saka tiba di Medangkamulan, lalu bertahta di negeri itu. Kemudian negari itu termasyhur sampai dimana-mana. Kabar kemasyhuran Medangkamulan terdengar oleh Dora sehingga tanpa sepengatahuan Sembada ia pergi ke Medangkamulan. Di hadapan Aji Saka, Dora melaporkan bahwa Sembada tidak mau ikut, Dora lalu dititahkan untuk menjemput Sembada. Jika Sembada tidak mau, keris dan perhiasan yang ditinggalkan agar dibawa ke Medangkamulan.
Namun Sembada bersikukuh menolak ajakan Dora dan memperhatankan barang-barang yang diamanatkan Aji Saka.yang mempunyai arti filosofi
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada " utusan " yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan ) 
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data " saatnya ( dipanggil ) " tidak boleh sawala " mengelak " manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Khalik ) dengan yang diberi hidup ( makhluk ). Maksdunya padha " sama " atau sesuai, jumbuh, cocok " tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu " menang, unggul " sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan " sekedar menang " atau menang tidak sportif. 
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.

Belajar Menarik Pusaka

Biasanya,sebelum melakukan penarikan benda pusaka gaib,seseorang akan terlebih dulu berpuasa. Seperti puasa mutih ( hanya makan nasi putih dan air putih ) selama beberapa hari. Atau juga puasa pati geni ( tidak memakan makanan yang telah diolah/dimasak ) juga ada puasa ngebleng ( tidak makan dan minum sama sekali ). 
Semua tergantung niat dan usaha dari seseorang tersebut. Tujuan puasa disini,menurut pengertian paranormal adalah untuk memancarkan aura positif dan bisa bersinergi dengan benda yang akan ditarik.

Syarat yang harus dimiliki seseorang yang ingin menarik benda pusaka : 
1.      Yakin dan percaya kepada Allah. Selalu meminta perlindungan-Nya dalam segala kondisi. Yakin bahwa segala    benda dan makhluk di semesta ini adalah milik-Nya.(Jadi memohonlah kepada-Nya,bukan kepada jin/setan).
2.      Mempunyai minimal ilmu tenaga dalam atau bisa juga jika mempunyai indera ke-enam yang aktif. 
3.      Kuat mental dan fisik. 
4.      Jika memang diperlukan,meminta bantuan pendamping yang akan mem-back up jika terjadi sesuatu.



DANYANGAN MANAK.
" Upetku danyangan wisesa. Abdu tunggul jabait tunggal,jalaik sijalak jaya. 
Laku wenang susut amput tumiba abang. Lawe benang sabeteke segara asat. 
Sabateka gunung bubruk. Lampahe katong umurusuk sangkuli jampae. 
Daja dajulimu sesebupata tapi alaik. " 

Untuk menarik benda yang berada di pesisir pantai,mantra yang digunakan adalah Danyangan manak. Kekuatan mantra ini dapat membuka dimensi alam gaib dan meluluhkan hati sang penjaga benda tersebut. 
Lelaku menarik benda gaib dengan cara ini memakai sarana bunga cempaka putih dan kuning,satu kendi air yang ditetesi minyak melati. Taburkan bunga dan tuangkan air melati di seluruh areal yang benda gaibnya akan ditarik. 
Setelah mantra diucapkan,maka Danyangan Manak akan membantu mencarikan benda dan permata yang berada dialam gaib. Jika muncul,benda ini harus segera dibungkus kain putih agar tidak menghilang kembali. Untuk itu,tuangkan minyak melati ke kain putih dan ucapkan mantra Danyangan Manak sebanyak tujuh kali. 

Intinya tetap bahwa,semua benda-benda gaib tetaplah menjadi milik Sang Pencipta. 
Jadi tetap memohon dan memintalah kepada-Nya. 
Ritual diatas hanyalah sebagai jalan pembuka untuk mempermudah mendapatkan benda gaib. 
Soal dapat atau tidaknya,semua kehendak Allah. 


Thursday, January 16, 2014

hasil foto di petilasan empu supo

































Menurut cerita masyarakat sekitar petilasan ( desa pocung ), disini dulunya pada waktu zaman hindhu sebagai tempat persinggahan sementara eyang empu supo ( salahsatu pembuat keris majapatih ).
konon  katanya, petilasan ini ada hubungannya dengan masjid yang didepannya terdapat pohon asam ( daerah perum bringin ) oleh karena itu banyak pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin merubuhkan atau menghancurkan rata dengan tanah tetapi tidak sanggup. banyak penampakan yang muncul pada siang hari, maupun malah hari, soalnya terdapat dari teropong gaib, dipetilasan tersebut terdapat sebuah kerajaan jin, yang pohon tersebut adalah sebagai gerbang istana yang megah itu.
Sangat disayangkan sekali, tempat ini banyak yang diselewengkan, seharusnya tempat buat beribadah tetapi malah dijadikan ajang kemusyrikan.
Seharusnya kita tidak meminta sesama makhluknya tetapi pada Allah SWT, yang telah menghidupkan kita didunia ini.